banner 720x90

Ketua IPMIL UNISMUH Makassar Kecam Aksi Premanisme di Asrama Wija To Luwu

Makassar, Luwurayapos.com – Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH), Farhan, angkat bicara terkait insiden penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal di Asrama Wija To Luwu (Asrama Putra Baliase), Rabu dini hari (15/10/2025) sekitar pukul 02.57 WITA.

Dalam keterangannya, Farhan mengecam keras tindakan premanisme yang masih marak terjadi di tengah masyarakat perkotaan. Ia menilai bahwa aksi seperti ini bukan hanya bentuk kekerasan fisik, tetapi juga ancaman nyata terhadap rasa aman dan ketertiban sosial.

“Tindakan premanisme bukan sekadar kekerasan fisik, tetapi bentuk dominasi dan penindasan terhadap warga sipil yang lemah. Mereka bertindak semena-mena dan menciptakan ketakutan,” tegas Farhan.

Sebagai penghuni asrama, Farhan menyebut bahwa aksi penyerangan tersebut merupakan pelanggaran serius yang telah mengancam keselamatan dan kenyamanan penghuni asrama maupun warga sekitar.

Ia menambahkan, premanisme tidak hanya menimbulkan rasa takut, tetapi juga menumbuhkan budaya diam dan dapat menghambat perkembangan sosial serta ekonomi masyarakat.

“Kami mendesak ketegasan aparat penegak hukum, dukungan pemerintah, dan kesadaran kolektif masyarakat untuk bersama-sama melawan praktik premanisme di segala lini kehidupan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Farhan menegaskan bahwa pihak asrama telah melaporkan insiden tersebut kepada aparat berwajib. Namun, ia juga mengingatkan bahwa jika laporan dan tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti, maka mahasiswa asal Luwu (Wija To Luwu) akan mempertimbangkan langkah-langkah lain yang dianggap perlu.

“Teman-teman Aspura Baliase sudah melaporkan ke pihak yang berwajib. Jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka Wija To Luwu akan mengambil langkah yang dianggap benar,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Farhan menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi pelaku tindakan kriminal dan premanisme di lingkungan mahasiswa maupun masyarakat.

“Tidak ada ruang untuk para oknum yang melakukan tindakan-tindakan kriminal,” tutup Farhan.

(Andika-LRP)