banner 720x90

SEMAKIN PANAS SENGKETA ,BLOK TANAMALIA, ANTARA PETANI LADA DENGAN PT.VALE

Luwurayapos.com-Luwu Timur Towuti Konflik Agraria Blok Tanamalia antara PT.Vale Indonesia dengan Masyarakat Petani Lada Desa Loeha Raya Kecamatan Towoti Luwu Timur, pihak perusahaan PT.Vale akan Ekspansi lahan untuk aktivitas galian Tambang Nikel diatas lahan yang sudah jadi perkebunan Lada Perluasan atau perkembangan lahan yang hendak dibuka PT Vale, mendapat perlawanan Masyarakat, yang hingga saat ini belum ada titik temu.

Jumat, 7 februari 2025, Inspektur 1 Kementrian Kehutanan, Sri Sultrarini Rahayu menerima audiens Anggota DPRD Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka menyampaikan persoalan ekspansi tambang PT. VALE Indonesia ke perkebunan warga di wilayah Loeha Raya Luwu Timur tempat diruang lantai 10 gedung Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Indonesia.

Pertemuan ini juga di hadiri oleh petani Lada berjumlah 11 orang dan beberapa Kepala Desa: Loeha, Ranteangin, Tokalimbo, Bantilang, beserta Camat Towuti.

Ketua asosiasi petani menyampaikan bahwa kedatangannya ke kementrian kehutanan bukanlah pertama kali, Ali kamri menyebutkan sudah ketiga kalinya menyampaikan persoalan ini ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga saat ini belum ada sama sekali respon .

“Ini sudah ketiga kalinya kami datang kesini (Kementerian LHK), dan sampai hari ini belum ada sikap dari kementrian kehutanan, kami sangat berharap kementrian bisa memberikan atensi terhadap persoalan ini, karena kami di kampung selalu khawatir perkebunan kami suatu saat PT Vale mengambil secara paksa ” jelas Ali Kamri.

Sementara Kades Tokalimbo, Mufli Hamza menyoroti kinerja dari Kementrian Kehutanan, “dari beberapa perwakilan warga yang datang hari ini, baik dari anggota DPRD, kepada Desa, beserta Camat mendampingi warga kami, lalu mau di suruh kembali untuk menunggu Regulasi kemudian mengajukan kembali, yang seharusnya kementrian hadir mendampingi warga kami, untuk turun melihat lahan perkebunan Lada Masyarakat yang mau di caplok pihak PT.Vale Masyarakat mengadu kesana-kemari” kata Mufli.


Lanjutnya”Harapan Masyarakat Petani Lada Loeha Raya adalah setelah audiens bersama Sri Sultrarini (Inspektur 1) menyampaikan ke Kementri persoalan persoalan konflik ini agar Kementerian kehutanan, dan kementrian ESDM Turun kelapangan dan memutuskan” tegasnya. (Red)