Luwurayapos, Luwu Timur 05 Maret 2025 Pembangunan Rumah sakit Umum Daerah Tipe D yang dibangun di Dusun Belira, Desa Matompi, Kecamatan Towoti, Kabupaten Luwu Timur.
Salah satu alasan perlunya pelayanan kesehatan bagi pasien Puskesmas yang ada di Kecamatan Towoti, Nuha dan wasuponda tidak lagi dirujuk ke RSUD I Lagaligo Wotu.
RSUD tipe D di Kecamatan Towuti untuk layanan kesehatan tentu berkualitas, aman dan ber orientasi pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan terintegrasi.
Pembangunan Rumah Sakit di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, masih menghadapi berbagai kendala seperti sengketa lahan. Meski pemerintah daerah telah menunjukkan komitmen sejak 2022, realisasi proyek pembangunan tahun 2024.

Pemda Luwu Timur menganggarkan Pembangunan RSUD Towoti lewat APBD tahun 2024 dengan Anggaran Rp.3.8 miliar
Yang dikerjakan oleh CV.Bintang Mahalona Putra, bangunan ini baru saja selesai Desember 2024 dan belum difungsikan sebagai mana peruntukan tempat Rawat inap IGD, bagian bangunan plafon Ambruk pada sisi samping bangunan yang cukup luas hingga terlihat rangka plafon baja ringan, yang perlu diperiksa spesifikasinya .

Miris, melihat bangunan dengan Anggaran besar dengan kualitasnya sangat diragukan, terlihat baru dua bulan selesai sudah ambruk plafonnya, bagaimana kalau diruang pasien dan ada pasien terjadi plafon yang ambruk, olehnya sebelum difungsikan sebaiknya diperiksa dulu kualitas bangunannya, pihak Kepolisian dan Kejaksaan segera Lidik bangunan ini ungkap sumber yang ditemui Luwurayapos di lokasi bangunan.

Ungkap dia lagi, hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan dalam pembangunan rumah sakit tersebut dengan Berbagai kendala, termasuk sengketa lahan, masih menjadi penghambat utama.
Kondisi bangunan yang terbengkalai dengan plafon ambruk, halaman tergenang air, material berserakan, serta akses jalan yang rusak dikerjakan secara swadaya masyarakat kini parah semakin memperburuk keadaan, Masyarakat berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini agar fasilitas kesehatan yang telah lama dinantikan dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi warga di Kecamatan Towuti dan sekitarnya, harapnya .

Menurut Nurbaya, Pejabat Pembuat Komitmen pada Luwurayapos “saat ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tengah melakukan pemeriksaan terkait proyek tersebut, termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB), lanjut Baya, ambruk nya plafon beberapa hari lalu Ia menduga plafon yang roboh disebabkan oleh pencurian lampu, mengingat fitting lampu juga hilang. Pihaknya telah berkoordinasi dengan rekanan untuk segera melakukan perbaikan” jelas PPK, Rabu (5/3/2025)
Sementara Wahidin (CV.Meta konsultan), Pengawas proyek rumah sakit. menduga plafon rumah sakit ambruk akibat angin kencang atau rembesan air atau indikasi pencurian lampu. “Kemarin saya sempat datang ke sini, dan plafon masih dalam kondisi baik. Namun, beberapa hari kemudian saya mendapat kabar bahwa plafon rumah sakit roboh,” ungkapnya.

Kami akan lakukan perbaikan secepatnya jadi besok itu kami akan lakukan pengecekan ulang untuk mengetahui apa penyebab ambruknya Plafon. karna sebelumnya mau masuk bulan dua kami lakukan uji hujan dan semua aman.
Belum tersedianya fasilitas penunjang utama seperti Jalan, saluran air (drainase), PDAM, maupun jaringan listrik, hingga klaim Masyarakat atas lahan RSUD Towoti masih milik nya yang sudah terbangun, bahkan dipersiapkan untuk dioperasikan, adalah kecerobohan sebelum status dan akses jalan maupun penunjang lainnya diselesaikan dengan baik .
Liputan: LRP