Luwurayapos com-Luwu Timur, 26/9/2025
Kebocoran pipa minyak PT Vale yang terjadi di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur (23/8/2025) memicu reaksi keras dari masyarakat dan pemerintah setempat. Dalam rapat Sidang Komisi dan Sidang Pleno Issue Strategis Tumpahan Minyak PT Vale di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Luwu Timur,Selasa (23/9/2025)yang dihadiri oleh manajemen PT Vale Indonesia (Nara sumber) Unsur Pemerintah Daerah; Dinas PU,Dinas Lingkungan hidup TKPSDA Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Larona,

PT Vale Indonesia saat pemaparan materi Insiden Pipa minyak yang bocor,sesi tanya jawab
beberapa Anggota TKPSDA BBWS POMLAR mencecar pertanyaan,
“Desain dan kondisi pipa. Ketebalan pipa, bahan, sambungan fleksibel, perlindungan terhadap tekanan eksternal, serta apakah mengakui bahwa pipa yang bocor telah mengalami penyusutan material yang signifikan.
Pemateri dari PT Vale Indonesia (Leo) ” ketebalan pipa minyak 8,7″ saat ini mengalami degradasi (penyusutan) dari 8,7″ menjadi 8,3″ jawab Leo

Kajian awal menunjukkan bahwa titik-titik kerusakan pipa memiliki indikasi bahwa ada deformasi (pelengkungan) yang bukan murni disebabkan oleh keausan bahan pipa, melainkan gaya luar yang memaksa pipa berubah bentuk” jelasnya
Penyusutan pada pipa diduga disebabkan oleh faktor usia pipa yang sudah cukup tua (49 Tahun) serta tekanan operasional yang tinggi.ungkap salah satu Anggota TKPSDA BBWS
“Pipa tersebut telah beroperasi selama bertahun-tahun dan memang sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas,” ungkap perwakilan PT Vale dalam Rapat , Perusahaan berjanji untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh jaringan pipa untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kebocoran pipa minyak yang ditaksir volumenya mencapai 138 Ribu liter yang menyebabkan tumpahan minyak ke sawah dan sungai sekitar, yang berpotensi mengancam ekosistem Danau Towuti. Masyarakat setempat menuntut tindakan cepat dan efektif untuk membersihkan area terdampak serta kompensasi bagi petani yang terdampak. “Kami ingin PT Vale bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang terjadi,” kata salah satu perwakilan masyarakat.
Pembersihan Area Terdampak, PT Vale telah mulai melakukan pembersihan area yang terkena tumpahan minyak dengan melibatkan tim khusus.
Perusahaan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pipa untuk mengidentifikasi potensi kerusakan lainnya.
PT Vale berkomitmen untuk memberikan kompensasi kepada petani yang terdampak oleh kebocoran pipa ini.

Masyarakat berharap agar PT Vale tidak hanya fokus pada pembersihan dan kompensasi, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur pipa yang lebih aman dan andal. “Kami ingin PT Vale memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan,” tambah perwakilan masyarakat.
Dengan pengakuan manajemen PT Vale tentang penyusutan pipa, masyarakat dan pemerintah setempat menantikan langkah konkret dari perusahaan untuk memperbaiki kondisi pipa dan mencegah dampak lingkungan lebih lanjut. (Uts LRP)