Luwu Timur, Luwurayapos.com —
Kasus dugaan kekerasan terhadap anak di TK Bhayangkari Desa Balaikembang, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, yang sempat viral di media sosial sejak 14 Oktober 2025, kini telah diselesaikan secara damai antara pihak orang tua dan pihak sekolah.
Mediasi yang sebelumnya dijadwalkan oleh pihak sekolah dan aparat terkait tidak jadi dilaksanakan, setelah orang tua dari anak yang diduga menjadi korban menyatakan bahwa permasalahan tersebut telah selesai. Orang tua korban juga mengakui bahwa tindakan dan ucapan yang sempat terjadi di sekolah dilakukan secara spontan karena panik melihat luka lecet di kepala anaknya.
Dari hasil penjelasan pihak sekolah, insiden tersebut berawal dari kejadian spontan antar teman bermain saat jam istirahat. Diketahui, ananda AA dan ananda KA merupakan teman sekelas di TK Bhayangkari. Saat bermain, KA yang memegang rambu lalu lintas mainan secara refleks mengayunkan benda tersebut hingga mengenai kepala AA, menyebabkan luka ringan berupa gores atau lebam.
Kepala Sekolah TK Bhayangkari menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan berkomitmen meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah.
“Kami atas nama pihak sekolah TK Bhayangkari memohon maaf atas insiden ini. Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan kehati-hatian dalam menjaga anak-anak selama berada di sekolah,” ujar kepala sekolah saat di temui diruangannya (20/10/2025)
Pihak sekolah juga memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyinggung sikap salah satu guru yang terlihat tertawa saat dikonfirmasi oleh orang tua murid.
“Guru tersebut bukan bermaksud menertawakan, tetapi berusaha menenangkan anak-anak. Saat orang tua ananda AA datang dengan nada bicara tinggi, beberapa murid sempat ketakutan. Guru mencoba menenangkan mereka dengan ekspresi tersenyum agar suasana tetap kondusif,” jelas Kepala Sekolah.
Dengan adanya klarifikasi dan penyelesaian secara kekeluargaan, kasus dugaan kekerasan di TK Bhayangkari Mangkutana dinyatakan telah berakhir damai. (Red-LRP)