banner 720x90

Membaca Al-Qur’an di Balik Jeruji: Semangat Spiritual Membara di Rutan Masamba

Luwurayapos.com, Luwu Utara – Suasana khidmat menyelimuti Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masamba setiap Sabtu. Sebanyak 53 warga binaan tampak larut dalam lantunan ayat suci Al-Qur’an, mengikuti program pembinaan rohani yang digagas oleh Wahdah Islamiyah Lutra Departemen LP2DQ (Khidmat Qur’an) bekerja sama dengan Rutan setempat. Kegiatan rutin ini bukan sekadar pengajaran, melainkan fase spiritual yang menguatkan jiwa para tahanan dalam menjalani masa pidana mereka.

Pada Sabtu (21/6/2025) ini, antusiasme warga binaan terasa begitu nyata. Dengan metode Dirosa yang mudah dicerna, mereka belajar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, lengkap dengan kaidah tajwid. Lebih dari itu, mereka juga dibekali dengan ilmu-ilmu dasar keislaman yang diharapkan mampu menjadi kompas moral dalam hidup mereka.

Ustadz Ardian Chandra Hariady, S.H.,M.Pd.I Ketua LP2DQ Wahdah Islamiyah, mengungkapkan pentingnya program ini. “Kegiatan pembinaan yang kita laksanakan hari ini sangat vital dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran spiritual saudara-saudara sebagai narapidana,” ujarnya. Ia menambahkan, program ini bertujuan ganda: memberikan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar serta membekali pemahaman agama dan nilai-nilai moral yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan hidup.

Harapan agar kegiatan ini terus berlanjut setiap pekannya menggema dari para warga binaan. Mereka merasa program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an dan pemahaman nilai-nilai dasar keislaman. “Kami berharap kegiatan seperti ini selalu dilaksanakan setiap pekannya, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan dasar Al-Qur’an serta nilai-nilai dasar keislaman,” tutur salah seorang warga binaan dengan wajah berbinar.

Sebagai bentuk dukungan penuh, Wahdah Inspirasi Zakat turut berkontribusi dengan menyerahkan puluhan buku Dirosa. Bantuan ini diterima langsung oleh Penanggung Jawab Rutan Kelas IIB Masamba, Bapak Usman bin Affan Salam, S.H., memastikan bahwa para tahanan memiliki akses penuh terhadap bahan belajar yang memadai.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa di balik jeruji besi, semangat untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan tetap menyala. Inisiatif kolaboratif ini tidak hanya mengisi waktu para tahanan dengan kegiatan positif, tetapi juga menanamkan benih-benih kebaikan yang diharapkan akan tumbuh subur dan membawa perubahan berarti setelah mereka kembali ke masyarakat.
(Jabal-LRP)