banner 720x90

PERTANYAAN DI HARI KIAMAT YANG TAK MEMBUTUHKAN JAWABAN — Peringatan untuk Umat Manusia

Luwu Timur, Luwurayapos.com – Sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah dan tercantum dalam Shahih Muslim kembali menjadi renungan bagi umat Islam. Hadis ini menyampaikan gambaran bagaimana Allah SWT pada hari Kiamat akan “bertanya” kepada manusia tentang amal sosial mereka terhadap sesama — pertanyaan yang sejatinya tidak untuk dijawab, melainkan sebagai teguran atas kelalaian manusia.

Dalam hadis tersebut, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla akan berfirman:

Wahai anak Adam, Aku sakit, tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.
Manusia menjawab, “Wahai Rabb, bagaimana aku menjenguk-Mu, Engkau adalah Rabb semesta alam?”
Allah menjawab, “Tidakkah engkau tahu, hamba-Ku si Fulan sakit, namun engkau tidak menjenguknya. Ketahuilah, jika engkau menjenguknya, engkau akan mendapati Aku di sisinya.

Allah kemudian melanjutkan dengan pertanyaan lain: mengapa manusia tidak memberi makan ketika ada hamba-Nya yang kelaparan, dan tidak memberi minum kepada hamba-Nya yang kehausan. Padahal, memberi makan dan minum kepada sesama adalah bentuk ibadah yang akan mendatangkan pahala di sisi Allah SWT.

Hadis ini menegaskan bahwa perhatian terhadap sesama manusia — menjenguk orang sakit, memberi makan orang lapar, serta memberi minum orang yang membutuhkan — bukan hanya perbuatan baik secara sosial, tetapi juga bernilai sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Makna Penting Hadis Ini:

Allah tidak benar-benar membutuhkan makan, minum, atau kunjungan. Namun kepedulian terhadap sesama menjadi barometer keimanan.

Setiap perbuatan baik terhadap manusia dicatat sebagai amal ibadah kepada Allah.

Di hari Kiamat, penyesalan terbesar bukan karena tak mampu menjawab, tetapi karena tak sempat berbuat.

Hadis ini menjadi pengingat agar manusia tidak hanya fokus pada ibadah ritual, tetapi juga ibadah sosial yang menyentuh kemanusiaan (Tim)