Luwurayapos.com, Luwu Timur – Menindaklanjuti hasil Kunjungan Bupati Luwu Timur terkait kondisi tanggul jebol tanggal 08 Maret 2025 di Desa Alambuana, Kecamatan Tomoni Timur.
sosialisasi ini Dilaksanakan di Pura Desa Alambuana, kecamatan tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur. Rabu (19 Maret 2025).
Dalam rapat ini, di pimpin langsung oleh Masdin Selaku Asisten II yang mewakili Bupati Luwu Timur, dan turut hadir Sayahmuddin kepala Dinas PUPR, Inspektur Kabupaten Luwu Timur beserta jajarannya, Kepala BPBD, Staf Ahli Hukum Andi Juanna, Asisten Perekonomian, Kabid Dinas Pertanian, Awaluddin Kapolsek Tomoni Timur, Yulius Camat Tomoni Timur, Kepala Desa Alam Buana, Kepala Desa Manunggal, Kepala Desa Cendana Hitam, Kepala Desa Cendana Hitam Timur, kelompok tani, dan tokoh masyarakat Desa Alam Buana.
Sayahmuddin selaku Kepala Dinas PU menyampaikan ke Asisten II Bahwa bahwa kondisi sungai kita hampir semua tanggulnya bermasalah termaksud Das Pawosoi yang berada di desa Alam Buana, sekaitan dengan itu ada sekitar kurang lebih 200 Meter membutuhkan sekitar 80 ribu kubik batu untuk perbaikan tanggul yang mendesak untuk di kerjakan dengan anggaran sekitar kurang lebih 10Miliar.
Bupati Luwu Timur melalui Asisten II Masdin menyampaikan bahwa anggaran untuk perbaikan tanggul sudah disiapkan. Sebelum pertemuan ini diagendakan, Bupati Luwu Timur telah meninjau langsung lokasi tanggul yang terancam jebol dan menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan langkah penanganan.
“Atas Dasar Bencana kita lakukan kebijakan penanganan darurat, jadi mohon dukunganta terutama kepala desa, dan masyarakat untuk mendukung kegiatan ini.

Kepala BPBD menegaskan bahwa seluruh aliran sungai perlu mendapatkan perhatian, mulai dari hulu hingga hilir. “Situasi ini bisa dikategorikan sebagai kondisi darurat jika dalam satu minggu tanggul terus mengalami erosi maka dari itu perlu untuk perbaikan secepatnya, ” jelasnya.
Staf Ahli Hukum Andi Juanna menambahkan bahwa semua dinas terkait yang hadir dalam pertemuan ini perlu melengkapi berkas-berkas pendukung.
“Terkait material yang belum memiliki izin yang akan di gunakan kalau memang ini sudah masuk kategori darurat bisa kita buatkan izin daruratnya setelah pekerjaan selesai lokasi tersebut Kita Tutup kembali.”pungkasnya
Camat Tomoni Timur yulius menegaskan bahwa jika tanggul jebol, maka air sungai akan masuk ke perkampungan, area persawahan warga,dan akan mengakibatkan bencana besar, kerugian materi, dan itu akan menambah beban penderitaan masyarakat. Oleh karna itu selaku pemerintah Kecamatan Tomoni Timur dan masyarakat, kita berterimakasih kepada bapak bupati yang sangat tanggap terkait dengan kondisi tanggul yang ada di Desa Alam Buana semoga segera di tangani.
“Banyak bibit padi yang sudah di tanam kan di Kecamatan Tomoni Timur, Jika tanggul ini benar-benar jebol, maka petani akan mengalami kerugian besar,” ungkapnya.
Dalam forum tersebut, Kapolsek Tomoni Timur mengungkapkan Untuk penggunaan material yang akan di gunakan tetap akan kami koordinasikan dengan pimpinan kami (Kapolres Luwu Timur), bahwa kondisi tanggul yang saya lihat sangat memprihatinkan dan berpotensi menyebabkan bencana lebih besar jika tidak segera ditangani.
“Terkait material terkait dengan ijin yang akan di gunakan Kami tetap komunikasikan kepada pimpinan (polres) tapi yang namanya darurat apa saja yang ada di situ bisa digunakan,” ujar Awal Kapolsek Tomoni Timur.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Alam Buana I made redo, Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat agar tanggul bisa diperbaiki.
“Bukan hanya Desa Alam Buana yang terdampak, tetapi desa di sekitarnya juga berisiko mengalami hal yang sama. Kami sangat mengapresiasi Kapolsek Tomoni Timur yang rela bolak-balik ke Malili untuk meminta izin kepada pimpinan demi mencari solusi terbaik,” katanya.
Salah satu warga yang hadir dalam pertemuan itu bahkan menyampaikan usulan untuk menggunakan dana desa jika tidak ada anggaran dari daerah.
“Kalau memang tidak ada dana dari pemerintah daerah, kami siap menggunakan dana desa. Jika kepala desa takut, biar kami sebagai masyarakat yang bertanggung jawab. Ini sudah sangat darurat,” ujarnya dengan tegas.
“Harus dipastikan titik-titik lokasi yang terdampak dan apakah benar kondisi ini layak dikategorikan sebagai darurat. Jika memang darurat, maka perlu segera dibuat SKA (Surat Keputusan Aksi) darurat,” ujarnya.
Masyarakat setempat sangat berharap perbaikan dapat dilakukan secepatnya. “Kami sedang dalam masa tanam. Jika tanggul ini jebol, kami pasti akan me merugi dan mengalami gagal panen. Ini bisa membuat kami stres. Selain itu, kami juga meminta agar sistem pembuangan air diperbaiki,” ujar salah satu warga.
Sementara itu, Danramil Tomoni Timur menyatakan dukungannya terhadap upaya penyelamatan tanggul dan berharap semua pihak bekerja sama untuk kepentingan masyarakat.
Dengan kondisi yang semakin mengkhawatirkan, warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret sebelum bencana lebih besar terjadi.
Liputan: LRP